Senin, 25 Juni 2012

Tularkan Virus Hobi Menulis

Diposting oleh Silvia Marlina di 19.21
Berawal dari kekurangan naskah, itulah cikal bakal berdirinya komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Dengan moto “aktif, kreatif, dan produktif”, komunitas ini mencoba menularkan virus doyan menulis kepada kaum ibu, hingga menerbitkan buku.

Siapa bilang ibu-ibu hanya jago masak atau mengurus anak? Faktanya para ibu juga andal di bidang tulis-menulis. Hal ini sudah dibuktikan komunitas IIDN yang baru berdiri pada tahun 2010 lalu. Tak tanggung-tanggung, tulisan para ibu ini bukan hanya muncul di blog atau Facebook semata, juga di beberapa media cetak, seperti surat kabar, majalah, bahkan tulisan-tulisan tersebut pun sudah banyak dibukukan penerbit lokal maupun nasional.

Adalah Indari Mastuti, sang pendiri IIDN yang memiliki agen naskah bernama Indscript Creative. Karena kekurangan naskah, Indari berinisiatif untuk memberdayakan para ibu untuk mulai berani menulis. Alhasil, melalui grup di Facebook Ibu-Ibu Doyan Nulis, terkumpullah para anggotanya yang kini sudah mencapai angka lebih dari 4.000 orang. Mereka datang dari berbagai profesi seperti ibu rumah tangga, dokter, penulis, pengusaha, maupun editor.

Bukan hanya di Jakarta, anggota IIDN tersebar hingga pelosok daerah. Dan, masing-masing wilayah memiliki kegiatan online maupun offline yang lumayan aktif. “Tiap hari kami punya kegiatan online seperti kelas diskusi, kelas menulis sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan topik lain seputar dunia tulisan dengan jam yang telah ditentukan,” kata Lygia Nostalina, marketing komunikasi IIDN.

Sementara, untuk kegiatan offline, IIDN menggelar bedah buku, seminar, dan pelatihan menulis secara berkala. Beberapa kali acara kopi darat ini juga turut menggaet para penulis yang populer. Menurut Lygia, hingga saat ini, IIDN telah menerbitkan lebih dari 20 buku, baik solo maupun antologi. “Kami juga punya buku motivasi dengan judul Story Cake sebanyak empat buah dengan versi berbeda-beda, ada Story Cake for Ramadhan, Backpacker, sampai Story Cake for Amazing Mom,” papar Lygia setengah berpromosi.

Lewat IIDN, kaum hawa khususnya ibu-ibu yang sebelumnya tidak memiliki keberanian untuk mulai menulis, sekarang justru menggandrungi dunia menulis. “Menulis itu mudah, tidak perlu keluar rumah, dan lewat IIDN juga bisa dapat ilmu. Tulisan pun bisa diterbitkan, baik di media massa atau berupa buku. Hal ini tentunya mendorong kemandirian ekonomi perempuan,” kata Lygia.

Lygia menuturkan, awalnya beberapa suami dari anggota IIDN menyindir kegiatan para istrinya yang menghabiskan waktu di hadapan layar komputer. “Tapi begitu tahu kegiatan yang mereka lakukan ternyata positif, justru suami mendukung penuh,” imbuh Lygia. IIDN terbuka untuk perempuan yang memiliki minat di bidang tulisan. Silakan kunjungi Facebook resmi IIDN kalau ingin bergabung.

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/504392/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Silvia Marlina Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea