Jumat, 13 April 2012

Tulisan 1

Diposting oleh Silvia Marlina di 21.43 0 komentar
Cara membangun perusahaan ada 3 yaitu :
1.   Membeli perusahaan yang telah di bangun
                 Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah di bangun , bilamana atas dasar pengalaman dan fakta di rasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya di keluarkan untuk kelayakkan lokasi.
             Membeli perusahaan yang telah di bangun dapat memberikan sejumlah keuntungan dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
             Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
·        Resiko lebih rendah
·        Lebih mudah
·        Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah di bangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Dalam hal ini pihak pengambil alih  tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru di bangun.
                             Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:
·        Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar.
·        Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.
Terkadang, suatu perusahaan di jual karena pemiliknya ingin mengundurkan diri atau karena suatu kebutuhan mendesak. Dan biasanya harga yang di tawarkan relative lebih murah, sehingga pengambilalihan dapat berarti suatu penghematan.
2.   Memulai perusahaan baru
Memulai perusahaan baru merupakan upaya menguntungkan bilamana tidak ada kemungkinan membeli perusahaan yang telah di bangun itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambilalih di nilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjanya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).
11       Hal praktis dalam memulai perusahaan baru :
·        Memilih Nama dan membuat logo
·        Memilih tempat usaha
·        Membeli perlengkapan
·        Pemenuhan terhadap mesin dan alat-alat produksi
·        Merekrut pegawai
·        Melakukan training persiapan dan uji coba
·        Memproduksi alat-alat promosi
·        Pilihan secara legal atau informal
·        Peresmian
·        Proses tambahan
·        Belajar dari common mistakes

Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, selksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merk dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasionalnya baru dapat di capai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan suntikan tenaga dan semangat baru, di harapkan hasil yang di capai. Contoh : Perusahaan Asuransi Intra Asia, Perusahaan Permata Hijau Sawit Group, Perusahaan Surat Kabar Harian Indonesia.
3.   Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).
Konsep waralaba (franchise) bukan merupakan konsep yang baru, bahkan merupakan suatu konsep bisnis yang cukup mempunyai sejarah yang panjang jauh ke belakang. Kata franchise diambil dari bahasa Perancis yang artinya kejujuran, bebas, kebebesan, untuk membebaskan.
Dengan semakin banyak franchise yang bermunculan, kebutuhan akan hukum dan perlindungan terhadap konsumen dibutunkan. Terbentuklah Asosiasi Franchise Internasional (International Franchise Association) pada tahun 1960 yang anggotanya terdiri dari franchisor, franchisee dan pemasok.
Contoh : Indomart, Pizza Hut, McDonal’s, KFC, Kebab Turki, Starbuks Coffee, Carrefour, Es Teler 77, Dunkin’ Donuts, dan lain-lain.


Tugas 4

Diposting oleh Silvia Marlina di 21.26 0 komentar

1. Sebutkan dan jelaskan 5 pergaulan bisnis yang terkait dengan kegiatan perusahaan ?
Jawaban :
         Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis.
Etika bisnis menggugah bahwa dalam melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku sebagai manusia yang mempunyai matra etis. Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang luhur, etika bisnis mengajak kita untuk berusaha mewujudkancitra bisnis dan manajemen yang baik (etis).
Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :


1. Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b.  Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c.  Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.



2. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.
Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri.
Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout.
Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.



3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya.
Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur.
Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat.
 Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.


4. Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal.
Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal.
Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.


5. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya.
Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis
 Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa.
Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis
 Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
- Pekerja/ karyawan
- Konsumen
- Kreditur
- Lembaga-lembaga keuangan
- Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “ Stakeholder”.                                                                                                                        
Di depan sudah dikatakan bahwa bisnis tetap mengenal etika, dari semua keterangan diatas kita
juga perlu mengetahui masalah-masalah yang dihadapi etika bisnis. Dari sini kita perlu mengetahui hubungan-hubungan dalam etika bisnis, antara lain :
a Hubungan Primer
Meliputi semua hubungan langsung yang diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi dan misinya yang utama, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam masyarakat.

b. Hubungan Sekunder
Meliputi berbagai hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan akibat dari pelaksanaan fungsi dan misi utama perusahaan.

sumber : http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/ dan http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./DIKTAT%20MEMBANGUN%20ETIKA%20BISNIS%20KEWIRAUSAHAAN-4.pdf

Tugas 3

Diposting oleh Silvia Marlina di 20.58 0 komentar
1 .Apa yang di maksud dengan perusahaan ?

 Jawaban :   

   Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja.
    Dan perusahaan dapat di artikan juga sebagai  badan usaha yang menjalankan kegiatan di bidang perekonomian ( keuangan, industri, dan perdagangan), yang dilakukan secara terus menerus atau teratur ( regelmatig ) terang-terangan ( openlijk ) , dan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
     Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

2.  a) Apa yang di maksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan ?
Jawaban :
     -          Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain , seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
             Atau kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Jadi bisa dibilang induk dari sebuah perusahaan yang mungkin saja memiliki cabang-cabang diberbagai tempat. Dan di induk perusahaan ini (kantor pusat) semua laporan dari berbagai cabang akan di olah lebih lanjut disini.
                Sumber : http://gebypixie.wordpress.com/
-          Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
      Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.
     Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
 


      b) Apa perbedaan dari tempat perusahaan dan letak perusahaan ?
Jawaban :
                 Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Tempat perusahaan yaitu kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
                 Sedangkan letak perusahaan yaitu suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Yang dimana semua kegiatan perusahaan yg internal dilakukan di perusahaan tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah wadah ataupun tempat penampungan bisnis yang akan dikelola.
Contoh bentuk tempat perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Faktor-faktor yang mempengaruhi baiaya: ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, transportasi, kedekatan pasar, kesesuaian iklim.

            
    c) Sebutkan contoh nama perusahaan dari tempat perusahaan dan letak perusahaan ? minimal 5 !
Jawaban :
- Berdasarkan tempat perusahaan !
 
1. Perusahaan Gas Negara
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom)
3. PT Pertamina
4. PT Bank Central Asia Tbk.
5. PT Unilever Indonesia Tbk.
6. Citibank Indonesia
7. PT Astra International Tbk.
Sumber :

-Berdasarkan letak perusahaan !
  1.      PT.  Money changer Sahid Artha Sari

2.      PT. Sahid Artha Sari

3.       PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel

4.      PT. Rukun Gaya Baru

5.      PT. Textile Safarijunie Textindo Industry

Tugas 2

Diposting oleh Silvia Marlina di 20.33 0 komentar
1. Mengapa anda memilih jurusan akuntansi ?
    Jawaban : Saya memilih jurusan akuntansi karena keinginan dalam diri saya untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tentang akuntansi dan memahaminya untuk suatu saat nanti saya terjun ke dunia kerja, walaupun saya belum mengetahui dan bisa pelajaran akuntansi , tetapi saya akan berusaha untuk impian saya mejadi orang yang sukses.
Sebelumnya, saya merasa minder atau kurang yakin atas pilihan saya , tetapi saat masuk universitas gunadarma dan memulai pelajaran akuntansi , saya menjadi lebih yakin lagi untuk berusaha menguasai pelajaran akuntansi.

2. Mengapa anda perlu belajar bisnis ?
    Jawaban : Sangat perlu untuk belajar bisnis , karena di dalam dunia kerja nanti banyak sekali para pesaing-pesaing dari perusahaan lain untuk mencoba menghasilkan karya yang baik dan berkualitas, belajar bisnis itu di tujukan untuk memahami bagaimana cara mencari peluang usaha dan mencerminkan dalam diri kalau saya mempunyai jiwa bisnis. Kalau sudah mempunyai jiwa bisnis , di dalam dunia kerja nanti saya akan siap menghadapi masalah dan peluang usaha yang banyak.
 

Silvia Marlina Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea