Sabtu, 14 April 2012

friendship bracelets

Diposting oleh Silvia Marlina di 11.00 0 komentar
this is friendship bracelets  :)
Purple for Yuni Mutia Astiti
Pink for Silvia Marlina
Blue for Annisa Yuliawati
Red for Sri Novita Elsa
Green for Widya Kusuma Wardhani
they’re my best friend :) i know them when i entrance in college that is Gunadarma University on class 1EB02 :) i’m so happy between them ^^,

Tulisan 2

Diposting oleh Silvia Marlina di 10.54 0 komentar

Franchising
Siapa sangka bahwa format waralaba sudah dimulai sejak tahun 200 SM. Pada masa itu sebuah rantai toko makanan di Tiongkok menerapkan konsep distribusi dengan sistem waralaba lisensi produk/merek. Pada tahun 1863 perusahaan mesin jahit Singer di Amerika mulai merintis jaringan waralaba guna mendistribusikan mesin jahit yang diprodukasinya. Selanjutnya Coca Cola menjual waralaba pembotolan pertamanya tahun 1899. Kemudian diikuti oleh dealer mobil dan minyak pada tahun 1910. Namun pertumbuhan waralaba yang sebenarnya baru terjadi pada akhir era 1950-an, yaitu sistem waralaba yang dikenal dengan waralaba format bisnis.
Sampai tahun 1998, cara pendistribusian dengan waralaba diperkirakan mencapai lebih dari 50% dari total penjualan eceran di Amerika Serikat, dan pertumbuhan waralaba sama berhasilnya di negara-negara maju lainnya seperti: Kanada, Inggris, Jerman, dan Jepang. Negara-negara berkembang seperti Meksiko, Indonesia, dan Malaysia juga mendapatkan bahwa waralaba adalah cara yang efektif untuk menciptakan bisnis baru dan meningkatkan kesempatan lapangan kerja.
Di Indonesia sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Contoh format ini misalnya Coca Cola. Perkembangan sistem waralaba yang sebenarnya atau disebut waralaba format bisnis dimulai pada tahun 1980-an. Dalam waralaba format bisnis, franchisee tidak sekedar memproduksi dan menyalurkan produk/jasa, namun juga memperoleh hak penuh untuk mengkloning merek, logo, atribut, desain, tata letak, sistem prosedur operasional dan pemasaran dari franchisor.
Perkembangan waralaba di Indonesia masih jauh dibandingkan Amerika Serikat. Dalam hal komposisi antara perusahaan waralaba lokal dengan waralaba asing pun, Indonesia tertinggal jauh. Sebagai gambaran pada tahun 1991 jumlah waralaba lokal mendominasi sampai 78 %, yaitu 21 perusahaan dari total 27 perusahaan. Namun dalam waktu hampir sepuluh tahun jumlah waralaba asing berhasil melampaui waralaba lokal. Sampai tahun 2000 waralaba asing mendominasi sampai 88 %, yaitu 240 perusahaan dari total 270 perusahaan (Manajemen, Desember 2000).
Yang menarik adalah kesuksesan waralaba untuk tetap tumbuh selama krisis moneter di Indonesia.
Pada periode 1996 – 1999, usaha waralaba di Indonesia mampu tumbuh sebesar 12,5 %, di tengah pertumbuhan ekonomi nasional dibawah 3 % (Peluang, Juni 2000). Sebagian besar pertumbuhan ini diakibatkan oleh pertumbuhan waralaba lokal.
Pelajaran yang dapat diambil selama krisis moneter adalah, waralaba lokal ternyata mampu mengungguli pertumbuhan waralaba asing. Selisih kurs yang demikian besar antara rupiah dengan dollar, mengakibatkan waralaba lokal memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik untuk dikembangkan saat ini. Sebagai gambaran untuk membuka sebuah minimarket Indomaret dibutuhkan investasi 300-750 juta rupiah, bandingkan jika membeli hak waralaba Disc Go Round dari Amerika, investasi yang dibutuhkan sekitar 1.1 – 1.3 milyar rupiah. Bayangkan jika kita membeli hak waralaba dari merek yang lebih terkenal misalnya McDonald’s yang biaya investasinya bisa mencapai 423.000 – 651.00 USD (Franchise Opportunities Guide, IFA, 1996).

1.      Contoh Franchising di Indonesia :
BreadTalk Indonesia
BreadTalk didirikan pada tahun 6 Maret 2003 oleh George Quek, seorang wirausahawan yang sebelumnya memulai jaringan food court yang sukses di Singapura, Food Junction. Konsepnya berbeda dibandingkan dengan toko-toko roti lainnya pada umumnya, dengan memperhatikan penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif serta memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui kaca transparan. Berkat strategi pemasaran pelanggan (consumer marketing) yang baik, saat pertama kali dibuka, toko-toko BreadTalk seringkali dipenuhi pengunjung yang rela antri untuk mencoba produknya.
Di Indonesia merupakan premium bakery boutique pertama yang menghadirkan konsep dapur terbuka dengan gaya modern. Konsep ini memungkinkan BreadTalk untuk membuat roti langsung di tempat sehingga proses pembuatannya dapat dilihat secara langsung oleh para pelanggan dan roti yang diterima akan selalu dalam keadaan fresh.
Dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi, kelembutan roti BreadTalk tak diragukan lagi. Dalam soal cita rasa, BreadTalk terus berinovasi. Sampai saat ini BreadTalk berhasil menciptakan lebih dari 160 varian produk yang menawarkan gaya hidup baru dalam menyantap roti.

Pada tahun 2004, BreadTalk (Indonesia) berhasil meraih Best Seller Product versi majalah Marketing untuk product signaturenya, yaitu C’s Flosss dan Fire Flosss yang per harinya terjual sekitar 20.000 buah. Di negara asalnya, Singapura, BreadTalk juga mendapatkan penghargaan sebagai Singapore Promising Brand Award, Most Popular Brand 2002, Singapore Promising Brand Award, Most Distinctive Brand 2003-2004 versi Association of Small and Medium Enterprise (ASME).
Hadir di Indonesia pertama kali pada tanggal 28 Maret 2003 dengan membuka gerai pertamanya di Mal Kelapa Gading 3. Saat ini BreadTalk memiliki 55 outlet yang terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pekanbaru, Jogja, Solo, Palembang, Batam dan Medan. Dalam waktu dekat, BreadTalk juga akan menyapa penggemarnya di Paragon dan Taman Mini (Jakarta). BreadTalk juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI per tanggal 23 September 2005.
BreadTalk di Indonesia dikelola oleh Johnny Andrean. Kini sudah terdapat di beberapa kota di Indonesia diantaranya: Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pekanbaru, Yogyakarta, Magelang, Solo, Palembang, Batam, Samarinda, Balikpapan dan Medan dengan puluhan outlet.
BreadTalk meluncurkan menu baru. Ada dua menu utama-unggulan yaitu champignon pizza dan hidden burger, serta tiga menu pendukung yaitu e-clair, spicy herbs, dan mount fuji. Champignon pizza berbahan dasar crispy danish dan toping jamur champignon. Di atas bagian atas roti ada siraman saos tomat dan bumbu. Pizza ini tidak menggandung daging, jadi cocok untuk Anda yang diet daging.


Sementara hidden burger merupakan roti berisi daging pattie, keju, sayuran segar, dan campuran mayonnaise serta mustard. Menu-menu baru itu diluncurkan dalam rangka lima tahun BreadTalk beroperasi di Indonesia. Breadtalk yang berkonsep dapur terbuka -para pelanggan dapat melihat proses pembuatan serta pembakaran roti melalui kaca transparan- merupakan produk francise dari Singapura. Saat ini 43 dari 100 gerai BreadTalk di dunia ada di Indonesia.
Boutique bakery pertama di Indonesia, yang terkenal dengan konsep open kitchennya dan kelembutan roti yang selalu fresh, tak pernah berhenti terus berinovasi dalam menciptakan produk roti, cake, dan pastry handal yang selalu menjadi favorit bagi para penggemarnya.

Pada musim liburan kali ini, moment ini menjadi ajang membahagiakan dan mendekatkan kita dengan si kecil sang buah hati kita. Pastinya kita menginginkan buah hati kita menjadi lebih pintar dan lebih kreatif lagi dalam berakivitas. BreadTalk pada musim ini menghadirkan serangkaian produk yang akan memanjakan dan menghibur buah hati kita yaitu Chicken Satay, Choco Man, dan Coco Kaya.
CHICKEN SATAY
Sate ayam selalu menjadi favorit kita semua. Begitu juga dengan BreadTalk Chicken Satay. Selain penyajiannya yang unik dengan ayam panggang yang gurih dengan sedikit bumbu kari ayam, BreadTalk menyajikan Chicken Satay dengan roti lembut ala Chef Takeru.

Hibur sang buah hati dengan menghadirkan BreadTalk Chicken Satay di musim libur ini. Produk terbaru "Chicken Satay" tersedia di seluruh gerai BreadTalk seharga Rp 6500.
CHOCO MAN
Coklat adalah rahasia jitu mencuri perhatian buah hati. Apalagi kalau coklat premium dengan kandungan coklat murni lebih dari 55% yang ditambahkan dengan selai kacang di dalamnya. Choco Man dikreasikan dengan bentuk yang unik dan mampu menarik perhatian buah hati anda.

Tawarkan kelezatan Choco Man ke buah hati anda dan curi perhatiannya. Choco Man tersedia di seluruh gerai BreadTalk dengan harga Rp 6500 per satuannya.
COCO KAYA
Kelembutan srikaya berpadu kelapa menjadi favorit bagi sebagian besar keluarga di Asia. Karena kelapa dikenal dengan rasa gurih dan srikaya dikenal dengan kelembutan rasa dan teksurnya.

Buah srikaya dikenal sebagai buah yang tumbuh di tanah beriklim tropis dan mempunyai kandungan energi yang tinggi. Coco Kaya tersedia di seluruh gerai BreadTalk dengan harga Rp 8500 per satuannya.


Grup perusahaan BreadTalk terdiri dari banyak nama terkait makanan dan pusat jajan serba ada diantaranya:
  • foodrepublic
  • Din Tai Fung
  • ToastBox
  • Food Opera
  • Ramens Play
  • the Icing Room
  • Carl's Jr China
2.       Keuntungan dari usaha franchise Breadtalk :
1.      Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah.
2.      Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama.
3.      Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi.
4.      Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization).
5.      Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha.

3.      >> Dampak positif franchising bagi perkembangan ekonomi di Indonesia
Franchise di Indonesia saat ini dan dimasa mendatang mempunyai prospek yang baik. Membawa dampak positif terhadap Perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan andil dalam mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan serta dapat mendorong berkembangnya peluang usaha baru degan adanya spesialisasi dan modernisasi distribusi dan nilai tambah aktifitasi produk nasional.
Oleh karena itu kedua model system bisnis diatas dapat dijadikan sebagai salah satu contoh bagi UKM, baik sebagai mitra usaha maupun dalam rangka upaya penyediaan pasokan barang yang diperlukan oleh kedua model usaha diatas. Guna mendorong pertumbuhan Investasi Binis Direct Selling / Network Marketing dan system Binis Waralaba (Franchise) yang kondusif, maka pemerintah RI melalui Departemen Perdagangan RI telah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006 tentang tata cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba menjadi Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
            >> Dampak negatif franchising bagi perkembangan ekonomi di Indonesia
Adanya monopoli sehingga alokasi sumber daya tidak kurang optimal, Kekuatan pasar franchise mungkin merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keungulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan, kadangkala dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru, selain itu ada juga dampak-dampak lain dari kehadiran franchise di negara kita yang tidak berhubungan langsung dengan masalah ekonomi.

Jumat, 13 April 2012

Tulisan 1

Diposting oleh Silvia Marlina di 21.43 0 komentar
Cara membangun perusahaan ada 3 yaitu :
1.   Membeli perusahaan yang telah di bangun
                 Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah di bangun , bilamana atas dasar pengalaman dan fakta di rasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya di keluarkan untuk kelayakkan lokasi.
             Membeli perusahaan yang telah di bangun dapat memberikan sejumlah keuntungan dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
             Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
·        Resiko lebih rendah
·        Lebih mudah
·        Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah di bangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Dalam hal ini pihak pengambil alih  tidak perlu lagi menunggu modal dan peralatan untuk memulai operasi seperti halnya pada perusahaan yang baru di bangun.
                             Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu:
·        Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar.
·        Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.
Terkadang, suatu perusahaan di jual karena pemiliknya ingin mengundurkan diri atau karena suatu kebutuhan mendesak. Dan biasanya harga yang di tawarkan relative lebih murah, sehingga pengambilalihan dapat berarti suatu penghematan.
2.   Memulai perusahaan baru
Memulai perusahaan baru merupakan upaya menguntungkan bilamana tidak ada kemungkinan membeli perusahaan yang telah di bangun itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambilalih di nilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjanya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).
11       Hal praktis dalam memulai perusahaan baru :
·        Memilih Nama dan membuat logo
·        Memilih tempat usaha
·        Membeli perlengkapan
·        Pemenuhan terhadap mesin dan alat-alat produksi
·        Merekrut pegawai
·        Melakukan training persiapan dan uji coba
·        Memproduksi alat-alat promosi
·        Pilihan secara legal atau informal
·        Peresmian
·        Proses tambahan
·        Belajar dari common mistakes

Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, selksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merk dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasionalnya baru dapat di capai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan suntikan tenaga dan semangat baru, di harapkan hasil yang di capai. Contoh : Perusahaan Asuransi Intra Asia, Perusahaan Permata Hijau Sawit Group, Perusahaan Surat Kabar Harian Indonesia.
3.   Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer).
Konsep waralaba (franchise) bukan merupakan konsep yang baru, bahkan merupakan suatu konsep bisnis yang cukup mempunyai sejarah yang panjang jauh ke belakang. Kata franchise diambil dari bahasa Perancis yang artinya kejujuran, bebas, kebebesan, untuk membebaskan.
Dengan semakin banyak franchise yang bermunculan, kebutuhan akan hukum dan perlindungan terhadap konsumen dibutunkan. Terbentuklah Asosiasi Franchise Internasional (International Franchise Association) pada tahun 1960 yang anggotanya terdiri dari franchisor, franchisee dan pemasok.
Contoh : Indomart, Pizza Hut, McDonal’s, KFC, Kebab Turki, Starbuks Coffee, Carrefour, Es Teler 77, Dunkin’ Donuts, dan lain-lain.


Tugas 4

Diposting oleh Silvia Marlina di 21.26 0 komentar

1. Sebutkan dan jelaskan 5 pergaulan bisnis yang terkait dengan kegiatan perusahaan ?
Jawaban :
         Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis.
Etika bisnis menggugah bahwa dalam melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku sebagai manusia yang mempunyai matra etis. Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang luhur, etika bisnis mengajak kita untuk berusaha mewujudkancitra bisnis dan manajemen yang baik (etis).
Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah :


1. Hubungan antara bisnis dengan langganan / konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini misalnya saja :
a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b.  Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c.  Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.



2. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.
Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri.
Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout.
Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.



3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya.
Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur.
Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat.
 Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.


4. Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal.
Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal.
Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.


5. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya.
Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis
 Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa.
Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis
 Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
- Pekerja/ karyawan
- Konsumen
- Kreditur
- Lembaga-lembaga keuangan
- Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “ Stakeholder”.                                                                                                                        
Di depan sudah dikatakan bahwa bisnis tetap mengenal etika, dari semua keterangan diatas kita
juga perlu mengetahui masalah-masalah yang dihadapi etika bisnis. Dari sini kita perlu mengetahui hubungan-hubungan dalam etika bisnis, antara lain :
a Hubungan Primer
Meliputi semua hubungan langsung yang diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi dan misinya yang utama, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam masyarakat.

b. Hubungan Sekunder
Meliputi berbagai hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan akibat dari pelaksanaan fungsi dan misi utama perusahaan.

sumber : http://inn3.wordpress.com/2009/09/25/etika-bisnis/ dan http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./DIKTAT%20MEMBANGUN%20ETIKA%20BISNIS%20KEWIRAUSAHAAN-4.pdf

Tugas 3

Diposting oleh Silvia Marlina di 20.58 0 komentar
1 .Apa yang di maksud dengan perusahaan ?

 Jawaban :   

   Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja.
    Dan perusahaan dapat di artikan juga sebagai  badan usaha yang menjalankan kegiatan di bidang perekonomian ( keuangan, industri, dan perdagangan), yang dilakukan secara terus menerus atau teratur ( regelmatig ) terang-terangan ( openlijk ) , dan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
     Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

2.  a) Apa yang di maksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan ?
Jawaban :
     -          Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain , seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
             Atau kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Jadi bisa dibilang induk dari sebuah perusahaan yang mungkin saja memiliki cabang-cabang diberbagai tempat. Dan di induk perusahaan ini (kantor pusat) semua laporan dari berbagai cabang akan di olah lebih lanjut disini.
                Sumber : http://gebypixie.wordpress.com/
-          Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
      Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing, disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.
     Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
 


      b) Apa perbedaan dari tempat perusahaan dan letak perusahaan ?
Jawaban :
                 Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Tempat perusahaan yaitu kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
                 Sedangkan letak perusahaan yaitu suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Yang dimana semua kegiatan perusahaan yg internal dilakukan di perusahaan tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah wadah ataupun tempat penampungan bisnis yang akan dikelola.
Contoh bentuk tempat perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang. Faktor-faktor yang mempengaruhi baiaya: ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, transportasi, kedekatan pasar, kesesuaian iklim.

            
    c) Sebutkan contoh nama perusahaan dari tempat perusahaan dan letak perusahaan ? minimal 5 !
Jawaban :
- Berdasarkan tempat perusahaan !
 
1. Perusahaan Gas Negara
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom)
3. PT Pertamina
4. PT Bank Central Asia Tbk.
5. PT Unilever Indonesia Tbk.
6. Citibank Indonesia
7. PT Astra International Tbk.
Sumber :

-Berdasarkan letak perusahaan !
  1.      PT.  Money changer Sahid Artha Sari

2.      PT. Sahid Artha Sari

3.       PT. Sahid Gema Wisata Tours & Travel

4.      PT. Rukun Gaya Baru

5.      PT. Textile Safarijunie Textindo Industry

Tugas 2

Diposting oleh Silvia Marlina di 20.33 0 komentar
1. Mengapa anda memilih jurusan akuntansi ?
    Jawaban : Saya memilih jurusan akuntansi karena keinginan dalam diri saya untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tentang akuntansi dan memahaminya untuk suatu saat nanti saya terjun ke dunia kerja, walaupun saya belum mengetahui dan bisa pelajaran akuntansi , tetapi saya akan berusaha untuk impian saya mejadi orang yang sukses.
Sebelumnya, saya merasa minder atau kurang yakin atas pilihan saya , tetapi saat masuk universitas gunadarma dan memulai pelajaran akuntansi , saya menjadi lebih yakin lagi untuk berusaha menguasai pelajaran akuntansi.

2. Mengapa anda perlu belajar bisnis ?
    Jawaban : Sangat perlu untuk belajar bisnis , karena di dalam dunia kerja nanti banyak sekali para pesaing-pesaing dari perusahaan lain untuk mencoba menghasilkan karya yang baik dan berkualitas, belajar bisnis itu di tujukan untuk memahami bagaimana cara mencari peluang usaha dan mencerminkan dalam diri kalau saya mempunyai jiwa bisnis. Kalau sudah mempunyai jiwa bisnis , di dalam dunia kerja nanti saya akan siap menghadapi masalah dan peluang usaha yang banyak.
 

Silvia Marlina Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea