AKUNTANSI
INTERNASIONAL
“Kompetisi
Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Nama :
Silvia Marlina
NPM : 26211768
Kelas :
4EB03
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma
2015
KOMPETISI
GLOBAL
Era globalisasi dan
informasi ditandai dengan semakin meningkatnya jalur interkoneksi antar
negara-negara di dunia. Akselerasi proses globalisasi difasilitasi oleh
revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang
mentransformasikan masyarakat dunia menyambut era yang familiar dengan sebutan
“era informasi”. Dalam era informasi, informasi telah berkembang menjadi
komoditas yang penting dan strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi
dalam kehidupan masyarakat.
Selain era informasi,
saat ini globalisasi juga sering disebut sebagai “era persaingan bebas”. Dalam
era persaingan bebas atau kompetisi global maka tuntutan yang lebih tinggi dari
standar yang ada terhadap kemampuan seseorang atau seseorang yang memiliki daya
saing tinggi sangat diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan di atas
rata-rata akan mampu bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya,
seseorang dengan kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan
yang memadai, maka dengan sendirinya akan tersingkir dari kompetisi global
tersebut.
Kompetisi global juga
ada kaitannya dengan perdagangan bebas (pasar global) akan memberikan
kesejahteraan antar bangsa yang semakin meningkat. Dunia dengan perdagangan
bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu dunia tanpa batas. Pembatas yang
kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan kita bersaing baik didalam
negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global harus diartikan bahwa
tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dunia
hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah daya saing dalam pasar
dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan.
Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya produk
suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan mampu menembus pasar
internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar
domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas
dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki keunggulan kompetitif, akan
menguasai pasar.
Merger
dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan tren
global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi
internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya
diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan
pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam
pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A
di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang dibeli
langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus
mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin
akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika
sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat
menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak
mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data
statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah
melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990.
Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih
dari empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui
nilai lebih dari 1,5 triliun dolar. Penawaran internasional yang berkenaan
dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang
lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990.
Dengan makin
terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam
jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia.
Federasi Bursa Efek Dunia (World
Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan
domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan di tempat lain justru
menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume
perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak
secara signifikan.
Tiga wilayah dengan
pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa,
termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah. Dalam konteks kapitalisasi
pasar modal domestik, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan tahunan
keseluruhan dengan kisaran 13%, melonjak dari 11.931 triliun dolar di tahun
2002 hingga 19.458 triliun dolar pada tahun 2005. Eropa 17,2%, meningkat dari
6.465 triliun dolar hingga 12.206 triliun dolar, dan Asia Pasifik naik hingga
20%, yaitu naik dari 4.437 triliun dolar hingga 9.310 triliun dolar.
Amerika
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik
NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal
kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham
asing (diluar Bursa Efek London (LSE)), jumlah perusahaan domestik yang
mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Komite Pengaturan Pasar
Modal (The Committee on Capital Market
Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan juga
berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal Reserve Boards of Governors) dan Departemen Keuangan
Amerika Serikat telah menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan
pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai
ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
Eropa
Barat
Eropa adalah wilayah
pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan
pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an.
Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah
telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor
non institusional (non-lembaga), hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan
keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European
Monetary Union).
Persaingan
terus-menerus diantara bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur
pasar modal. Selama kurun tahun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi
makin terarahkan pada kepentingan para investor baru. Investor eksternal,
secara khusus berarti investor luar negeri dan investor institusional, dewasa
ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut
peningkatan tata kelola perusahaan.
Asia
Banyak ahli yang
memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting,
Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan
negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang
fenomenal.
Beberapa pengkritik
berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standar auditing di
Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut lemah. Namun
demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat.
Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross
Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika
Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas
dapat memainkan peranan yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Demikian
juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk
memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
Seperti telah disebutkan beberapa pasar Asia Pasifik (seperti Cina, India,
Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume
perdagangan yang relative besar terhadap kapitalisasi pasar.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Regulator nasional dan
bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume
perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk
menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon,
bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk
yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan
pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar
modal menajdi makin khusus, setipa pasar menawarkan manfaat unik untuk para
penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa
mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau
mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum,
aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal
yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karteristik perusahaan
penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan.
Perubahan yang terjadi
di pasar-pasar modal seluruh dunia saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan
melambat. Salah satu contoh, makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja
sama diantara bursa efek dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam
kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan dodominasi
oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan
meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor
internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi, Frederick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Buku 1, Edisi
6, Jakarta : Salemba Empat.
0 komentar:
Posting Komentar