1. Pada kesempatan
ini saya membuat sebuah artikel yang berjudul “Harumnya Kopi, Penyemangat Jiwa“.
Dan saya membuatnya dalam bentuk
Paragraf Argumentasi.
Harumnya Kopi,
Penyemangat Jiwa
Kopi
berasal dari biji tanaman kopi itu sendiri. Penemuan biji kopi dimulai sekitar 800
SM. Dewasa ini kopi telah banyak yang memproduksi kopi dengan berbagai produk
dari berbagai perusahaan dan varian rasa yang berbeda-beda dengan standar
kualitas yang baik. Tidak heran kalau kopi menjadi salah satu jenis minuman
yang banyak di minati dan banyak warung-warung atau pasar swalayan yang menjual
kopi dengan berbagai merk dan varian rasa untuk dibuat sendiri dirumah, serta
cafe-cafe yang menjual minuman kopi dengan varian yang berbeda.
Kenikmatan
dan cita rasa kopi sedikit banyak di pengaruhi oleh cara pengolahannya lazimnya
kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi
untuk menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba
untuk menghasilkan minuman kopi terbaik.
Kopi juga
mempunyai banyak manfaat, dari semerbak wanginya mampu membangunkan lelapnya
tidur. Bahkan, bisa menghalau rasa kantuk dan membuat mata tetap terjaga. Tidak
heran bila banyak orang yang mewajibkan kopi sebagai ritual dan penyemangat
pada pagi hari. Tidak hanya itu kopi juga dapat menurunkan resiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, jantung, dan berbagai penyakit lainnya.
Minuman kopi
yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi yang ada
memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini beberapa contoh
minuman kopi yang umum dijumpai yaiitu : Kopi Hitam, Latte, Moccacino,
Cappuccino, Kopi Tubruk, Kopi Luwak, dan sebagainya.
2. Dan dari artikel
yang saya buat dan berjudul “Harumnya
Kopi, Penyemangat Jiwa” . Artikel
tersebut memuat sebuah Paragraf Argumentasi. Artikel tersebut akan saya rubah ke dalam
Paragraf Narasi.
Harumnya Kopi,
Penyemangat Jiwa
Pagi
ini tepat pukul 05.00 Reihan di bangunkan oleh ibunya untuk segera melaksanakan
ibadah sholat subuh, padahal ia baru saja ingin memejamkan matanya karena sebelumnya
ia begadang untuk menonton klub sepak bola kesayangannya yaitu Arsenal bermain
di Liga Champion. Dengan keadaan mata masih merem melek Reihan pun bangun dan
memantapkan langkahnya untuk melaksanakan ibadah sholat subuh. Sesudahnya
sholat, Reihan berniat untuk tidur kembali yang sempat tertunda tadi. Reihan
pun bergegas menuju tempat tidurnya kembali.
Pada
pukul 07.00 jam alarm Reihan berbunyi keras serta suara ketukan pintu kamar
yang diketuk oleh ibunya untuk membangunkannya, karena hari ini Reihan ada
perkuliahan pukul 7.30 pagi. Sangat berat hati ia pun beranjak dari tempat
tidurnya untuk bergegas mandi. Di meja makan pun sudah tersedia makanan untuk
sarapan yaitu roti dan berbagai selai dengan bermacam rasa, dan tentu saja
secangkir kopi hangat telah dibuatkan untuk menemani sarapannya pagi ini.
Harumnya
kopi telah tercium dari kejauhan, Reihan pun memantapkan langkahnya menuju meja
makan. Reihan pun meminum kopi tersebut, seteguk dua teguk ia rasakan nikmatnya
kopi di pagi hari dengan keadaan masih setengah mengantuk. Meminum kopi dipagi
hari adalah suatu kegiatan rutin bagi Reihan, karena kopi bisa dijadikan sebagai
“penyemangat” pada pagi hari dan menghalau rasa kantuk untuk membuat mata tetap
terjaga. Sehingga di kampus Reihan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
Setibanya
Reihan dirumah setelah hampir seharian ia kuliah, kini rasa lelah menghampiri
Reihan. Sejam dua jam ia beristirahat sebelum mengerjakan tugas yang diberikan
dosennya. Pukul 20.00 malam Reihan memulai mengerjakan tugas, sejam sudah ia
lalui untuk mengerjakan tugas. Tetapi tugasnya tidak kunjung selesai, dikarekan
banyak tugas yang harus ia selesaikan malam ini juga. Reihan pun membuat
secangkir kopi untuk menemaninya mengerjakan tugas dan membuat matanya tetap
terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar